enggan aku beranjak dari tempat ini
walu suara ledakan perang di luar sana mulai membuncah
enggan aku memalingkan muka dari sini
walau jutaan suara memanggilku keluar
enggan aku menggeser pantatku dari tempat ini
walaupun bangku disampingku telah sesak berjubal
enggan aku mengalihkan hatiku dari tempat yang menjadi tambatanku kali ini...
_capLek 061211_

Senin, 05 Desember 2011
Sabtu, 03 Desember 2011
MAHASISWA
tak sedikit yang memandang bahwa mahasiswa adalah salah satu kaum elite dari lapisan masyarakat yang ada.
gaya hidup, cara bersosialisasi menjadi salah satu tolok ukur bawasannya mahasiswa dapat di klasifikasikan pada golongan itu..
za,,,,ironois memang ketika kembali menilik bahwa tanggung jawab yang dipikul mahasiswa adalah besar ...namun tak banyak yang menyadarinya.
tingginya prestis yang melekat pada diri mahasiswa membuyarkan semuanya, hidup di kota besar, anak perantauan jauh daari orang tua salah satu tantangan tersendiri dari mahasiswa untuk menjawab tanggung jawabnya seabagai seorang putra bangsa..
lalu bagaimana dengan jargon yang selama ini di dengung kan bahwa mahasiswa adalah "agen of change"
teringat peristiwa tahun 98 ketika kekuatan mahasiswa mampu menggulingkan rezim diktator Soeharto..betapa mahasiswa punya power yang kuat dan sumbangsih yang besar bagi kemajuan bangsa ini, mmemiliki pengaruh, memberikan educasi pada masyarakat awam yang nota bene tak sanggup mengenyam pendidikan yang begitu tinggi (mahasiswa)
lalu...bagaiman dengan mahassiswa sekarang?
tanggung jawab yang dipikul seolah dia lebpas dan tinggalkan begitu saja, dia lupa bahwa dunia yang sebenarnya bukan di dalam gedung-gedung dengan tembok yang menjulang tinggi (kampus) yang membatasi akses mereka dengan masyarakatt luar, tapi dunia yang sebenarnya adalah di luar san ketika kau para mahasiswa tak lagi berada di cengkraman tembok angkuh itu....
gaya hidup, cara bersosialisasi menjadi salah satu tolok ukur bawasannya mahasiswa dapat di klasifikasikan pada golongan itu..
za,,,,ironois memang ketika kembali menilik bahwa tanggung jawab yang dipikul mahasiswa adalah besar ...namun tak banyak yang menyadarinya.
tingginya prestis yang melekat pada diri mahasiswa membuyarkan semuanya, hidup di kota besar, anak perantauan jauh daari orang tua salah satu tantangan tersendiri dari mahasiswa untuk menjawab tanggung jawabnya seabagai seorang putra bangsa..
lalu bagaimana dengan jargon yang selama ini di dengung kan bahwa mahasiswa adalah "agen of change"
teringat peristiwa tahun 98 ketika kekuatan mahasiswa mampu menggulingkan rezim diktator Soeharto..betapa mahasiswa punya power yang kuat dan sumbangsih yang besar bagi kemajuan bangsa ini, mmemiliki pengaruh, memberikan educasi pada masyarakat awam yang nota bene tak sanggup mengenyam pendidikan yang begitu tinggi (mahasiswa)
lalu...bagaiman dengan mahassiswa sekarang?
tanggung jawab yang dipikul seolah dia lebpas dan tinggalkan begitu saja, dia lupa bahwa dunia yang sebenarnya bukan di dalam gedung-gedung dengan tembok yang menjulang tinggi (kampus) yang membatasi akses mereka dengan masyarakatt luar, tapi dunia yang sebenarnya adalah di luar san ketika kau para mahasiswa tak lagi berada di cengkraman tembok angkuh itu....
tantangan
hari ini hampir seharian kota budaya ini di guyur oleh derasnya air hujan, derasnya air hujan berbanding lurus dengan derasnya hujaman pemikiran yang ku rasakan hari ini...
berapa keputusan besar telah ku ambil hari ini menyangkut hidup dan masa depan ku
di temani gemricik air hujan yang terus berjatuhan pikiranku terus menerawang jauh ke dalam sana.
tak ku hiraukan orang yang mengajakku berbicara, aku asik sendiri berpetualangan dengan si angan-angan...
setelah sekian lama berfikir ku putuskan untuk mengambil langkah ini, ku telah berjanji untuk membuktikan dan di tantang untuk membuktikan yang secara teori itu aku pentalkan..kini aku disini terus berusaha untuk membuktikan itu dan menjawab semua hipotesa yang ada bahwa aku mampu membuktikannya..
"menunggu dan membuktikan"
suatu bentuk kesetian yang mungkin tak bisa di ukur melalui tes wawancara, pretes bahkan postes (xixixixi)
lihat, rasakan, dan putuskan apakah aku benar-benar bisa membuktikannya!!!
aku tidak perlu menjawab dengan berbagai macam dalih dan landasaan, hanya butuh pembuktian untuk ini teman....so trust me..
_capLek 041211_
berapa keputusan besar telah ku ambil hari ini menyangkut hidup dan masa depan ku
di temani gemricik air hujan yang terus berjatuhan pikiranku terus menerawang jauh ke dalam sana.
tak ku hiraukan orang yang mengajakku berbicara, aku asik sendiri berpetualangan dengan si angan-angan...
setelah sekian lama berfikir ku putuskan untuk mengambil langkah ini, ku telah berjanji untuk membuktikan dan di tantang untuk membuktikan yang secara teori itu aku pentalkan..kini aku disini terus berusaha untuk membuktikan itu dan menjawab semua hipotesa yang ada bahwa aku mampu membuktikannya..
"menunggu dan membuktikan"
suatu bentuk kesetian yang mungkin tak bisa di ukur melalui tes wawancara, pretes bahkan postes (xixixixi)
lihat, rasakan, dan putuskan apakah aku benar-benar bisa membuktikannya!!!
aku tidak perlu menjawab dengan berbagai macam dalih dan landasaan, hanya butuh pembuktian untuk ini teman....so trust me..
_capLek 041211_
Jumat, 02 Desember 2011
wejangan
terngiang selalu "wejangan pagi" ini dari telepon seluler ku
pikiranku mulai berkecamuk ketika Dia mulai mengeluarkan semua kata-kata dewasanya..
bibir ku keluh, mulutku terkunci..hatiku hanya bisa mengiyakan karena semua itu memang benar adanya..
tapi logika ku terus menyerang dan memberontak dengan alasan-alasan yang dimilikinya..
batinku lah yang paling tersiksa dan berteriak "GOD HELP ME"
_capLek 031211_
pikiranku mulai berkecamuk ketika Dia mulai mengeluarkan semua kata-kata dewasanya..
bibir ku keluh, mulutku terkunci..hatiku hanya bisa mengiyakan karena semua itu memang benar adanya..
tapi logika ku terus menyerang dan memberontak dengan alasan-alasan yang dimilikinya..
batinku lah yang paling tersiksa dan berteriak "GOD HELP ME"
_capLek 031211_
Kamis, 01 Desember 2011
Si Rara
Rara..sebut saja dia dengan panggilan itu, sebenarnya itu bukan nama aslinya
hanya saja dia sering menyebut dirinya sendiri dengan sebutan "Rara"
pagi ini Rara lalui pagi tak seperti biasanya karena pagi ini dia berada di rumah teman seperjuanganya dari kampung halaman, teman yang di kenal 5 tahun lalu yang kemudian menjadi dekat dang sekarang bak sepasang kembar siam (agak maksa)..
pagi ini dia selalu mentap langit-langit kamar dengan pandangan kosong, sambil mengerutu atas "ortunya"
...."sebenere, aku iki nak'e opo dudu to?kok aku ura pernah diperhatikan"...gerutunya..
si paijem ..sebut saja begitu, rara sering memanggila begitu karena itu panggilan sayang mereka...
sontak si paijem kaget.."kesambet bocah iki, ngomong opo koe cak?"...
dengan muka yang penasaran dan penuhh tanda tanya mengahrap si temanya menjawab dan menjelaskan atas apa yang dirasakanya....
tapi harapan hampa si Rara hanya terdiam dengan raut muka yang melipat-lipat (lebih bagusan kertas lipat)
....."hooeeyy,ngopo kon cak?ngomongo jeh" kata si paijem dengan nada dan volume di tinggi kan (agak ngoto sie)
"opo kudu aku kie terkapar tak berdaya sek koyok wingi, nganti arep mati lagi MEREKA peduli ro ku" ujar rara.
teryata rara sedang dongkol dengan ortunya yang selama ini dia anggap tak pernah memperhatikkannya,,,,mungkin bisa dikatakan seperti itu karena pengalaman kemaren waktu dia sakit ortunya malah biasa saja (tanpa ekspresi bisa di bilang sperti itu) sebelum si anaknya naik pitam..
si paijem tak bisa berbuat banyak miris memang melihat kondisi temanya yang jauh dari orang tua dengan kondisi yang dia di vonis sakit yang itu tidak main-main..
dan orang tuannya pun tak bergeming
satu hal yang kadang di sayangkan si paijem atas rara dia tidak mau jujur dulu dengan sakit yang dideritanya....
to be continue...........
hanya saja dia sering menyebut dirinya sendiri dengan sebutan "Rara"
pagi ini Rara lalui pagi tak seperti biasanya karena pagi ini dia berada di rumah teman seperjuanganya dari kampung halaman, teman yang di kenal 5 tahun lalu yang kemudian menjadi dekat dang sekarang bak sepasang kembar siam (agak maksa)..
pagi ini dia selalu mentap langit-langit kamar dengan pandangan kosong, sambil mengerutu atas "ortunya"
...."sebenere, aku iki nak'e opo dudu to?kok aku ura pernah diperhatikan"...gerutunya..
si paijem ..sebut saja begitu, rara sering memanggila begitu karena itu panggilan sayang mereka...
sontak si paijem kaget.."kesambet bocah iki, ngomong opo koe cak?"...
dengan muka yang penasaran dan penuhh tanda tanya mengahrap si temanya menjawab dan menjelaskan atas apa yang dirasakanya....
tapi harapan hampa si Rara hanya terdiam dengan raut muka yang melipat-lipat (lebih bagusan kertas lipat)
....."hooeeyy,ngopo kon cak?ngomongo jeh" kata si paijem dengan nada dan volume di tinggi kan (agak ngoto sie)
"opo kudu aku kie terkapar tak berdaya sek koyok wingi, nganti arep mati lagi MEREKA peduli ro ku" ujar rara.
teryata rara sedang dongkol dengan ortunya yang selama ini dia anggap tak pernah memperhatikkannya,,,,mungkin bisa dikatakan seperti itu karena pengalaman kemaren waktu dia sakit ortunya malah biasa saja (tanpa ekspresi bisa di bilang sperti itu) sebelum si anaknya naik pitam..
si paijem tak bisa berbuat banyak miris memang melihat kondisi temanya yang jauh dari orang tua dengan kondisi yang dia di vonis sakit yang itu tidak main-main..
dan orang tuannya pun tak bergeming
satu hal yang kadang di sayangkan si paijem atas rara dia tidak mau jujur dulu dengan sakit yang dideritanya....
to be continue...........
Si CapLek
si Caplek come back again
setelah sekian lama dia tak pernah pulang
sampai jiwanya mengalami kelinglungan yang sangat..
akhirnya Si Caplek menemukan jalan pulang ke jiwanya kembali
Si Caplek kini perlahan mulai menunjukkan aksinya yang sempat terbungkam sekian lamanya terkubur dalam-dalam di kerak bumi pemikiran yang tandus
selamat datang kembali caplek semoga semangat baru memberi nuansa yang baru pula di alam mu...
setelah sekian lama dia tak pernah pulang
sampai jiwanya mengalami kelinglungan yang sangat..
akhirnya Si Caplek menemukan jalan pulang ke jiwanya kembali
Si Caplek kini perlahan mulai menunjukkan aksinya yang sempat terbungkam sekian lamanya terkubur dalam-dalam di kerak bumi pemikiran yang tandus
selamat datang kembali caplek semoga semangat baru memberi nuansa yang baru pula di alam mu...
LenTeRa
seperti secercah sinar disela-sela dinding yang berlubang ketika gelap
dia hadir mengilhami hati ini yang telah lama membeku
kepercayaan pada diri yang dulu memudar perlahan kembali menebal dan dengan samar-samar semakin kentara menunjukan rupanya..
kini, aku dan jiwa ku bersama-sama kembali membangun ceceran mozaik-mozaik kehidupan yang lama aku telantarkan di depan suramnya raut jiwa ini
dia mengilhami dan memberi inspirasi baru pada setiap derap langkah yang ku tuju
ingin ku sebut kau sebagai "lentera" yang kembali menyalakan api jiwa yang dulu telah padam
-OM-
_CapLek 011211_
dia hadir mengilhami hati ini yang telah lama membeku
kepercayaan pada diri yang dulu memudar perlahan kembali menebal dan dengan samar-samar semakin kentara menunjukan rupanya..
kini, aku dan jiwa ku bersama-sama kembali membangun ceceran mozaik-mozaik kehidupan yang lama aku telantarkan di depan suramnya raut jiwa ini
dia mengilhami dan memberi inspirasi baru pada setiap derap langkah yang ku tuju
ingin ku sebut kau sebagai "lentera" yang kembali menyalakan api jiwa yang dulu telah padam
-OM-
_CapLek 011211_
Langganan:
Postingan (Atom)