Senin, 15 Oktober 2012

TULISAN LAMA


REDUPNYA CAHAYA “SANG MATAHARI”
Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia. Organisasi dengan simbol matahri terbit ini, mengusung gerakan modern Islam sesuai dengan tuntutan zaman.
Usia Muhammadiyah telah lebih dari 1 abad, waktu yang tidak singkat bagi Muhammadiyah untuk mengembangkan sayap dakwahnya demi mencapai masyarakat Islam yag sebenar-benarnya. Dengan perjalanan yang panjang itu, Muhammadiyah telah memiliki kader-kader umat yang sangat besar yang tersebar di tiap daerah di Indonesia. Yang tersebar di AUM, Ortom, Cabang, maupum ranting. Kader merupakan aset terbesar yang berperan untuk meneruskan cita-cita Muhammadiyah mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya dan sesuai dengan tuntutan zaman. Dari sinilah Muhammadiyah dikenal dengan organisasi Islam yang modern, yang berusaha mengikuti perkembangan zaman dengan kesesuaian Islam. “Sang Matahari Terbit” sadar betul bahwa tantangan setiap zaman akan berbeda dan semakin berat serta kompleks di bandingkan dengan masa-masa lalu. Pola gerakan yang dicptakan haruslah semakin strategis agar mampu menyikapi perubahan di dalam masyarakat di tegah tantangan global sekarang ini.
Kegiatan dakwah yang dilakukan selama ini mesti dirubah dan dimanajeman sedemikian rupa agar jalur-jalur dakwah tidak tergerus oleh kencagnya ombak globalisasi media. Pencitraan pada tubuh “sang Matahari Terbit” tentulah pelu agar eksistensi dan posisi Muhammadiyah tetap memilliki peran, dan andil dalam kehidupan masyarakat.
Tak bisa Dipungkiri , kecenderungan global peradaban manusia ke depan adalah perkembangan pesat dunia komunikasi dn informasi. Kita tidak bisa memungkiri bahwa komunikai dan informasi menjadi kebutuhan pokok Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah. Sehingga, selain dakwah-dakwah kultural di masjid-masjid, sistem dakwah dapat dilakukan melalui beberapa media. Seperti majalah, radio,buletin dan website. Agar rantai dakwah tidak terputus,maka media-media yang ada harus dikuasai guna memperpanjang rantai dakwah Muhammadiyah.
Mengerucut pada sistem dakwah Muhammadiyah yang dipusatkan pada PDM yang ada di setiap daerah. PDM (Pusat Dakwah Muhammadiyah) memegang peranan penting dalam menyampaikan misi-misi dakwah Muhammadiyah kepada masyarakat di tiap daerahnya. Setiap daerah memiliki cara tersendiri dan gaya yang berbeda dalam menyampaikan misi dakwah ini. Begitu pula yang dilakukan oleh PDM kota Surakarta, membangun rantai dakwah dengan cara menjalin komunikasi yang intens dengan cabang, rating, AUM dan Ortom. Namun efaktivitas penyampaian informasi tersebut perlu ditinjau ulang. Seperti yang diungkapkan oleh Sulakir (47th) karyawan salah satu AUM di Surakarta, mengungkapkan bahwa minimnya komunikasi dan sosialisasi kegiatan-kegiatan dakwah yang dilakukan, menjadikan warga Muhammadiyah tidak paham bagaimana proses dakwah yang dilakukan oleh Pusat Dakwah itu sendiri, kurangnya pemanfaatan media sebagai perantara dakwah dirasakan pula imbasanya oleh warga Muhammadiyah. Pesan-pesan dakwah dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan jarang diketahui oleh warga Muhamadiyah. Selama ini sistem komunikasi dan informasi dibangun atas dasar kesadar AUM, dalam intern AUM sendiri, setiap Senin jam 08.00wib para karyawan mendaptkan siraman rohani rutin, hal ini merupakan upaya dari AUM untuk melangsungkan komunikasi dan informasi dakwah Muhammadiyah, tuturnya.
Hal serupa juga dirasakan warga muhammadiyah yang lain, menurut Baedhowi (sekertaris ranting Sundakan) menguraikan bahwa komunikasi dan informasi menjadi salah satu kebutuhan pokok untuk meneruskan mata rantai kegiatan dakwah dari PDM. Majelis studi pustaka memegang peranan penting dalam hal mempublikasikan berbagai kegiatan yang mendukung keberlangsungan komunikasi dakwah ini. Jarang pula kita jumpai di berbagai media mengangkat identitas Muhammadiyah, hal ini menjadi penting untuk diperhatikan bahwa pencitraan itu perlu untuk eksistensi gerakan Muhammadiyah itu sendiri. Upaya-upaya telah dilakukan oleh ranting sendiri guna meneruskan misi dakwah Muhammadiyah, dengan melakukan pengajian ahad pagi yang dilakkan rutin setiap ahad, ini yang baru bisa dilakukan ranting untuk menjaga komunkasi dan menyampaikan informasi kepada warga Muhammadiyah. Berbeda mungkin dengan langkah yang dilakukan oleh pimpinan pusat dawah dengan mendirikan radio Mentari yang menjadi salah satu media dakwah Muhammadiyah, pernah ada buletin Mentari yang terbit setiap 2 minggu sekali dan tiap ranting mendapatkan @50 lembar, tapi sekarang sudah tidak keluar lagi. Adanya radio pun mungkin kurang begitu menyedot perhatian dari warga Muhammadiyah, karena dikalahkan dengan media yang lebih canggih yaitu TV, ungkapnya.
Kurangnya perhatian terhadap media komunikasi dan informasi oleh pimpinan pusat dakwah Muhammadiyah ,menjadi satu momok yang menakutkan bagi keberlangsungan misi dakwah yang diemban oleh Muhammadiyah. Harusnya media menjadi kunci utama dalam membuka gerbang kebelangsungan “Sang Matahari Terbit”, agar semua misi dakwah bisa tersampaikan menyeluruh sampai kelapisan bawah warga Muhammadiyah. Agar Muhammdiyah sang gerakan Modernis Islam, tidak semakin lama semakin terkikis dan tengelam di tengah gempuran tantangan dunia global yang semakin modern.

Kamis, 12 April 2012

selamat pagi kawan..

lama tak menyapa kalian dengan salam tinta yang kemarin sempat mengering
kini tetesan embun memulai lagi sapan ini

succes for us..

Minggu, 01 Januari 2012

LAGI

kembali lagi menoreh kan tinta ini..setelah beberapa lama tinta ini mengering

dan akhirnya dapat ku pakai lagi karena tinta ini telah basah kembali seiring dengan basahnya bumi di awal bulan di tahun baru oleh guyuran hujan, penenda kecerian awal Tahun yang baru
berevolusi dan meRemajakan kembali semua yang ada pada diri ini menjadi salah satu tujuan yang harus di wujudkan pada Tahun ini
Good luck for us
don't forget say "Basmalah" untuk mengawalii kebaikan di tahun nan baru ini
-Happy New Year-